Senin, Januari 21, 2013

[Cerita ketigA…]


Dek, sedang apa kamu sayang? (Sambil mengelus perut)
Ami hari ini menemani Aba lari sore di lapangan Taman Rimba, yang letaknya tidak jauh dari rumah kita. Ceritanya sebelum lari sore itu begini,Dek.

Hari ini sebenarnya Aba sudah berjanji dengan Ami untuk lari pagi, kebetulan juga hari ini kan minggu, jadi setelah sarapan sekitar jam 5.30 Ami menyiapkan sepatu dan kaos kaki yang di minta Aba. Namun setelah sarapan, Aba mulai menciptakan alasan seperti biasanya, “ntar ya sayang, Aba golek dulu nanti baru marathon”. Tapi Ami tahu itu cuma alasan Aba saja.

Hampir jam 7.30 Aba belum juga beranjak dari tempat tidur. Dengan begitu Ami jadi malas, sebel Dek. Masa Aba tidak menepati janji. Jadi ketika masuk kamar, Ami cuma diam saja. Tidak menegur Aba mu, tidak juga senyum. Biar Aba kapok gitu, Dek. Aba ada negur Ami tapi Ami cuma ngelirik dan terus berlalu.

Perut Ami semakin membesar karena kamu hari demi hari semakin besar sekarang, sayang, dan sudah jelas terlihat ketika berpakaian. Nah Aba mu juga sekarang postur tubuhnya sudah banyak sekali berubah, sebelum menikah, Aba mu itu masih imut-imut, dek. Tapi sekarang, perutnya hampir sama dengan perut Ami yang ada kamu didalamnya, hehe.

Ami menyarankan untuk mulai mengecilkan perut sedikit, agar bergerak nanti tidak cepat letih, Ami juga khawatir dengan pertambahan berat badan Aba mu itu, mana Aba mu jarang sekali berolahraga, sayang.

“tapi tidak tega juga,sayang.” Mendiami Aba mu sendiri di kamar. Waktu sekilas Ami lihat wajahnya, Aba Cuma menatap kosong ke tipi saja. Hari sudah siang, sekitar jam 12.30, Ami ambil air wudhu untuk melaksanakan sholat zuhur. Tanpa di ajak, Aba mu juga langsung berwudhu dan siap menjadi imam sholat seperti biasanya. Selesai sholat, sebenarnya Ami ingin membalas kecupan Aba, tapi Ami tahan. Ami masih menunggu Aba minta maaf dulu, masih sisa sebel yang tadi, Dek. Ami keluar kamar dan tidur-tiduran di ruang tipi keluarga, tapi jadi kepikiran Aba mu, sendiri-sendirian aja di kamar :)

Ami masuk ke kamar dan langsung mencium Aba, langsung Aba tertawa,
"baru bisa tertawa sekarang dari tadi cuma cemberut, padahal acara di tipi lucu2 ni Ujar Aba"., tapi tetap tidak bisa tertawa karena Ami tidak mau menegur Aba, hehhe… (Lihat Aba mu bisa aja punya alasan).

Ketika sore, Aba mengajak Ami, “sayang, temani lari sore yuk..” kata Aba. Ami dengan tatapan datar, cuma bilang, sayang mau lari sore??” ok”. Dengan kostum olahraga, Aba sudah siap untuk lari sore.

Ami menunggu Aba di pinggir lapangan. Ami mengingatkan Aba untuk pemanasan terlebih dahulu, takutnya nanti badan Aba terkejut, malah bisa-bisa demam.

Dari jauh Ami terus memperhatikan Aba mu, sayang. Dengan tubuh yang mulai mengemuk sekarang, Ami bahagia sekali, Aba mu adalah lelaki penyayang yang diciptakan untuk bersama Ami. Dengan itu Ami sangat bersyukur sekali kepada Tuhan.

(Sambil mengelus-elus perut) Ami bilang pada mu sore itu, “ Dek, Aba paling ganteng di lapangan sore ini , sayang”! nanti kamu lihat saja sendiri, Ami yakin kamu pasti setuju dengan ucapan Ami ini, hehe.

Segini dulu cerita kita ya sayang, nanti kita sambung lagi. Ami dan Aba sayang Dedek, we miss u, Dedek.

Jbi,Minggu, 30 Desember 2012

Tidak ada komentar: