Kamis, Januari 28, 2010

[mem] Bunuh diri....??



Kamu mungkin juga mendengar seperti yang saya dengar belakangan ini, banyak saudara kita yang dengan sengaja [mem]bunuh diri. Ini sangat menyeramkan, tapi kadang terdengar mengelitik juga, tidak semuanya jadi menyeramkan karena ini...!!

Ini ilmunya anak kecil, ketika tidak mendapatkan apa yang menjadi keinginannya, jadi walo terdengar serius, lagi-lagi ini jurus lama yang sudah kuno tapi sering dipakai karena yang memakai masih berpikiran seperti anak-kecil (belum matang pemikirannya). Sama seperti ada banyak kelakuan anak-anak yang bisa membuat kita tersenyum tertawa dengan tingkahnya, ini juga sama lucunya dengan itu.

Saya jadi ingat, tidak perlu diingatkan lagi, tapi dengan diingatkan lagi oleh saudara perempuan saya tadi sore, saya jadi malu, hehe. Merasa terbelit-belitkah kalimat saya kali ini, diperhalus dengan ini, SANGAT INGAT.

Saya ini anak ketiga dari tiga bersaudara, itu artinya anak bontot di keluarga. Saya dan saudara-saudara saya berjarak rapat sekali, mama dalam waktu 4 tahun di usia pernikahannya, sudah memiliki kami, tiga jagoan kecilnya. Dengan kondisi kecilnya kami yang sangat rapat ini, ceritanya neh, mamapapa menyediakan tiga botol untuk masing-masing kami. Abang yang sepantasnya harus sudah berhenti minum susu di botol tetapi karena masih melihat kami menggunakan itu, tidak mau kalah juga, ya jadinya gitu, tiga botol untuk tiga jagoan. Katanya nih (lagi), rumah kami ada aroma pipisnya dimana-mana, pasti seru kan, hehe.

Sebelum jauh ngelantur, kita balik lagi ke judul.
Di antara tiga bersaudara, kira-kira katanya saya ini adalah anak yang paling baik perangainya (bc: baik kelakuan). Saya ini anak yang sangat penurut (dengan maunya sendiri), sangat rajin (menghindar dari tugas rutin cuci piring dan buang sampah), sangat patuh (membantah anjuran mamapapa), sangat penyabar (dengan permintaan yang harus seketika dipenuhi), sangat dan sangat seperti itulah kira-kira. Dan tahukan betapa saya sangat mengemaskannya dikala kecil dulu, sampe-sampe mamapapa suka urut-urut dada.

Kala itu saya masih sangat kecil, belum masuk sekolah. Entah pasal apa tepatnya, mamapapa pagi itu seperti biasa akan berangkat kerja, saya harus tinggal dirumah dengan uwo (bc: nenek) seperti biasanya. Tetapi waktu itu saya sangat ingin ikut, pokoknya tidak mau ditinggal dirumah, kira-kira begitu. Dengan keadaan saya yang baru saja bangun, dan memang tidak ada rencana mama akan membawa saya ke sekolah, ya memang harusnya saya tidak bisa ikut.

Dengan itu saya mengamuk sejadi-jadinya, meraung-raung menangis dengan kusal-kusalan kaki hingga lecet, gaya nangis anak-anak jaman itu (kamu juga gitukan, hehe). Itu belum cukup, karena keinginan saya tidak terpenuhi juga, terlontarlah kata-kata yang seperti ini, ”Ambil pisauuuuuuu, bunuh saja sayaaaaaa”, kira-kira seperti itu yang keluar dari mulut seorang anak yang terkenal baik tadi.

Saya kira cukup sampe disitu saja. dan...

Mengapa saya terkadang jadi tersenyum ketika mendengar ada seseorang yang [mem]bunuh diri. Ada yang berhasil dan ada yang tidak diberhasilkan, sukses digagalkan oleh oranglain. Kira-kira intinya sama, tidak terpenuhinya keinginan yang ia mau. Ia tidak berdaya, dan memutuskan memperdaya oranglain dengan tindakan ’aneh’ nya.

Setelah tahun tidak pernah sama lagi angka awal dan akhir nya, saya semakin sadar akan satu hal, saya tidak kecil lagi.

Waktu kecil, ketika kamu ingin mengakhiri hidup ato mencoba sesuatu yang membahayakan diri sendiri, mungkin ada banyak orang yang membujukmu, mencoba melarangmu, mencoba memenuhi semua keinginanmu agar tidak terjadi hal-hal yang buruk padamu. Tetapi ketika kamu sudah beranjak sangat dewasa, baju kecilmu dulu sudah tidak muat lagi untuk dipakai (ada lagunya kan??), makanmu sudah tidak disuap lagi dengan mama, dan minummu juga sudah tidak di botol lagi, semua hal itu tidak pantas kamu lakukan hanya untuk memenuhi keinginanmu sekarang.

Oranglain mungkin ada yang peduli padamu, tapi jangan tutup mata bila ada banyak orang juga yang sebenarnya tidak memperdulikanmu, mau berbuat apapun kamu, its not my business, kata orang-orang. Jadi jangan berharap mereka akan membujukmu, melarangmu, dan memenuhi keinginanmu seperti dulu kamu kecil yang selalu dibujuk mamapapa.

Dan bila sekalipun ini adalah jurus yang paling jitu untuk dilakukan, stop, jangan pernah terpikirkan untuk melakukannya. Karena kamu tidak kecil lagi, sudah tidak kecil lagi.

Karena hal kecil sewaktu jadi anak kecil dulu saya ingin mati, tetapi sekarang saya meminta pada yang menciptakan saya, Tuhan ijinkan saya hidup lebih lama dari kedua orang terkasih yang telah membesarkan saya. Memberikan waktu yang cukup untuk saya melakukan seperti apa yang telah Beliau perbuat ketika memandikan saya, membujuk saya, dan menyediakan apa saja yang menjadi kebutuhan saya.

Dan kesimpulannya, hehe (jadi ingat teman yang selalu nanya ”apa intinya”, ”jadi kesimpulannya apa?”...)

Semua yang tersirat tidak bisa disimpulkan, ada banyak sudut pandang, kacamata saya mungkin tidak sama dengan kacamata yang kamu gunakan sewaktu membaca ini. Tidak ingin mempersempitnya dengan menuliskan kesimpulan yang terlihat lewat kacamata ini. Cukup dalam hati saja dan kata hatimu pun juga akan berkata yang sama barangkali, tetapi yang jelas, [mem]bunuh diri, ga banget la yau...
”DON’T TRY THIS FOR SATISFACTION A MOMENT, YOU’LL LOSE ANYTHING” !!!

2 komentar:

Kabasaran Soultan mengatakan...

Nice sharing ....

DariSebuahNama mengatakan...

DariSebuahJendela bisikan hadir. Setan-setan. bunuh membunuh.